Dampak Kekerasan Kepada Anak Yang Biasanya Berkelanjutan Hingga Dewasa

kekerasan pada anak

Seringkali orang tua mengajarkan sesuatu kepada anaknya yaitu dengan marah ataupun kadang pula dengan kekerasan. Salah sedikit di pukul, main handphone bentar dimarahi, tidak tuntas di suatu mata pelajaran dipukuli dan lain sebagainya. Padahal dampak kekerasan terhadap anak itu besar banget. Terutama trauma yang ditimbulkan dari kecil itu mempengaruhi sifat-sifat mereka lagi kedepannya, karena terlalu sering dipukul, dimarahi, dibuat sakit hati dan lain  oleh keluarganya membuatnya melampiaskan kekesalan, rasa marah, dan rasa sedih itu kepada dirinya sendiri.

 

Bisa jadi dia di sekolah itu berubah menjadi di pembully menjadi orang yang jahat dan lain sebagainya. Mereka bisa menjadi anak yang pendiam, mereka tidak akan mengungkapkan perasaannya kepada orang lain. Kalaupun mereka kecewa, sedih mereka akan melukai dirinya sendiri dengan memukul, dirinya menyayat tangannya dan lain sebagainya. Mereka akan hilang kepercayaan diri rasa cemas terlalu tinggi. Akan takut untuk bergaul, bersosialisasi berpikir hidup itu nggak ada gulanya nggak ada yang sayang sama mereka. Kasus-kasus seperti ini mereka akan selalu sedih, marah, kesal kepada dirinya sendiri. Kenapa? Karena mereka sering dimarahi, dipukul, dibentak, dan lain sebagainya.

 

Yang membuat mereka merasa gak ada yang sayang sama mereka. mereka juga pasti akan merasakan kenapa saya gak bisa sempurna di mata orang tua?, Kenapa hidup itu gak adil?, Kenapa gak ada yang sayang sama saya? Dan lainnya, padahal banyak diluar sana banyak yang sayang sama mereka. Mereka juga akan menjadi anak yang suka bullyin orang lain, karena mereka sering diperlakukan seperti ini itu mereka membalaskan dendam itu kepada orang lain. Menjadi anak yang agresif, pola pikir dan kecerdasannya pun terhambat. Mereka akan selalu melakukan kebiasaan buruk seperti rokokan dan narkoba. Sulit mengendalikan emosi yang berujung depresi. Ketika mereka itu sudah lelah, sudah capek disakitin terus mereka pasti akan ada pemikiran apa aku mati aja yha? Kalo mati enak kali yha? Banyak yang sayang dan lain sebagainya. Ada anak yang walaupun di marahi, di pukul tetap mengambil sisi positif nya tetapi karena seringnya dipukul ia jadi kurang mudah percaya sama orang.

 

Saya mau ngomong kepada semua orang yang diperlakukan seperti itu sama keluarga nya. Semangat yha, banyak kok yang sayang sama kalian di luar, jangan ada pemikiran untuk bunuh diri. selain, berdampak kepada keluarga kalian bunuh diri juga pasti dilarang sama agama. karena bunuh diri itu sama saja seperti kalian melakukan pembunuhan, gak ke siapapun tapi kepada diri kalian. Dan kalo anak pertama kalian harus ingat kalau kalian adalah harapan pertama orang tua kalian biasanya yang lebih banyak mengalami perasaan seperti ini ialah anak pertama, kedua, dan anak satu satunya.

 

Kenapa? Karena anak kedua menjadi harapan kedua orang tuanya dan untuk anak satu satunya kalian satu satunya harapan kedua orang tua kalian. Jangan patahkan harapan orang tua kalian, tetapi buatlah orang tua kalian tahu kalian bisa di bidang ini bisa di bidang itu bisa sukses walaupun bukan di tempat atau cara yang orang tua kalian inginkan. Bukan berarti anak terakhir gak bisa ngerasain perasaan seperti dimarahi, dipukul dan lainnya juga tetapi caranya saja yang beda anak keberapa pun kalian dari anak siapa pun kalian semangat dan jangan cepat menyerah. Untuk kalian yang udah berani ke psikolog sendirian tanpa ditemani orang tua saya bilang kalian hebat, kalian berani karena gak semua orang berani ke psikolog ataupun orang yang sudah berpengalaman.

 

Kenapa? Karena takut di omongin sama orang dan lainnya. Dan ingat untuk kalian yang udah berani ke psikolog jangan dengerin kata kata yang buat kalian down. Jangan pikirin hal yang bisa buat kalian down. Cukup pikirkan hal yang buat kalian senang. Dan untuk para orang tua coba lebih mengerti anaknya lagi karena ada anak yang bisa kalian perlakukan seperti ini tapi gak pernah mengambil negatif nya tapi di bisa trauma akibat perlakuan ini tapi tetap bertingkah tidak terjadi sesuatu dan ada juga anak yang trauma tapi di melampiaskan semua amarah, kekesalan, sedih , dan perasaan lainnya kepada dirinya sendiri.

 

Coba buat anaknya merasa kalau bersama keluarga nya lebih nyaman dibandingkan bersama orang lain. Dan coba buat anaknya bisa mengambil keputusannya sendiri karena ada orang tua yang memaksakan keputusan nya kepada anaknya walaupun anaknya itu udah besar dan bisa mengambil keputusan nya sendiri.jangan juga bebani anaknya dengan hal yang bisa mengganggu kesehatan fisik anaknya contohnya menyuruh anaknya agar bisa juara satu yang mengakibatkan anaknya harus belajar sampai larut malam ataupun belajar setiap hari dimanapun dan kapanpun itu. Karena terlalu rajin belajar juga gak bagus karena membuat anaknya berpikir kalau gini bagusan aku dari dulu aja belajar daripada sekarang gak ngerti apa apa dan lain sebagainnya.